Tips Sukses ASI Eksklusif Dari Ibu Yang Pernah Gagal Menyusui
by
Arifah Wulansari
- February 18, 2018
Breastfeeding is not easy and certainly does not come naturally to everyone. As a mother, it is important to do what is best for the child. Do not allow your self to feel guilty by anyone looking to judge you and not support you - Jessie,The Wired Family
Memberikan ASI Eksklusif untuk sang buah hati selama 6 bulan itu bukan perkara gampang. Karena itu jika ingin sukses menyusui sang buah hati, pesan saya adalah jangan pernah menggampangkannya. Jangan melakukan kesalahan seperti apa yang pernah saya lakukan saat melahirkan anak saya yang pertama.
Tahun 2009 saat usia saya 27 tahun, saya melahirkan Tayo anak lelaki pertama saya. Dari sejak awal hamil, tekad saya sudah bulat yaitu ingin memberikan asupan nutrisi terbaik untuk anak saya dengan memberinya ASI eksklusif. Memberikan ASI Eksklusif artinya hanya memberikan ASI saja untuk bayi lahir dari usia 0 - 6 bulan tanpa dicampur apapun. Teori tentang keunggulan pemberian ASI eksklusif bagi bayi sudah saya pelajari dan pahami hingga tuntas. Saat itu saya sangat percaya bahwa menyusui itu mudah. Iya memang mudah karena menyusui adalah proses alami yang bisa dilakukan oleh semua ibu asalkan ada komitmen yang kuat. Karena sudah sangat yakin bahwa menyusui itu mudah maka saya tidak menyiapkan alat apapun untuk mendukung kegiatan menyusui saat menjelang hari kelahiran anak pertama saya.
Saya sangat yakin bahwa saya pasti bisa memberikan ASI eksklusif untuk bayi saya. Meskipun saya seorang ibu bekerja, saat itu saya juga merasa tidak perlu menyiapkan pompa asi sebagai peralatan cadangan karena saya sudah mempelajari dengan baik cara memerah ASI dengan menggunakan tangan.
Tapi ternyata anggapan saya bahwa menyusui itu gampang adalah hal yang kurang tepat. Setelah anak saya lahir ternyata ASI saya tak kunjung bisa keluar dengan lancar. Mungkin karena secara psikis waktu itu saya sempat stres dan kelelahan lantaran harus menjalani proses induksi persalinan yang cukup menguras energi. Meskipun ASI belum lancar, namun saya tetap menyusui bayi saya setiap 2 jam sekali. Hingga hari ke-3 hal ini rutin saya lakukan, namun tak juga membuahkan hasil. Saya juga mencoba memerah ASI dengan menggunakan tangan, tapi hanya sedikit sekali tetesan ASI yang berhasil saya dapatkan. Kemudian di hari ke-5 bayi saya mulai demam tinggi dan harus dibawa ke ruang observasi. Disinilah akhirnya saya harus menyerah ketika anak saya terpaksa diberikan susu formula ketika usianya baru 5 hari. Kata dokter hal ini harus dilakukan demi mencegah dehidrasi pada bayi saya. Selain demam tinggi, berat badannya juga turun 4 ons dari berat lahir 3,2 kg. Disitulah kemudian saya merasa sedih dan gagal. Cita-cita untuk bisa memberikan ASI eksklusif bagi bayi saya sudah gagal di hari ke-5 pasca melahirkan. Ini karena sejak awal saya menganggap bahwa menyusui itu mudah dan tidak perlu persiapan apa-apa.
Tujuh tahun kemudian saya melahirkan Tifa, anak kedua saya. Pengalaman gagal memberikan ASI eksklusif saat melahirkan anak pertama membuat mindset saya berubah. Menyusui itu bukan hal yang mudah. Sehingga kali ini persiapan saya harus benar-benar matang. Maka menjelang hari kelahiran anak kedua, saya sudah menyiapkan peralatan perang untuk menyusui. Saya membeli pompa asi yang terbaik yaitu Philips Avent model Single Comfort SCF332/01.
Saya membeli pompa ASI listrik ini dengan harga sekitar 2 jutaan. Prinsip saya uang berapapun akan saya keluarkan agar berhasil memberikan nutrisi terbaik untuk bayi saya. Selain membeli pompa ASI, saya juga membeli sterilisator, botol susu bayi, botol kaca, cooler bag dan peralatan perang lainnya untuk menyusui.
Pompa ASI Philips Avent SCF332/01 |
Hari kelahiranpun tiba. Setelah menjalani proses melahirkan secara normal akhirnya saya bisa bertemu dengan bayi mungil saya yang cantik. Proses IMD dilakukan, namun ternyata ASI saya juga belum bisa keluar dengan lancar. Sama seperti kasus saat melahirkan anak pertama. Kemudian setelah saya dipindahkan ke bangsal, saya mencoba untuk memompa ASI saya dengan menggunakan pompa asi Philips Avent. Awalnya memang ASI tidak kunjung keluar, namun setelah beberapa lama usaha saya membuahkan hasil. Meskipun hasil pumping belum banyak, tapi hal ini membuat rasa percaya diri jadi semakin besar. Saya yakin kali ini saya tidak akan gagal lagi memberikan ASI Eksklusif untuk bayi saya.
Hasil pumping saya rata-rata hanya dapat segini, tapi alhamdulilah tetap mencukupi kebutuhan bayi saya |
Setelah merasa yakin bahwa ASI saya keluar, kemudian saya memberikan ASI secara langsung kepada bayi saya tiap kali ia bangun dan ingin menyusu. Saat bayi saya tidur, saya memompa ASI dengan menggunakan pompa asi Philips Avent. Kegiatan pumping juga sama sekali tidak terasa menyakitkan maupun melelahkan. Karena model pompanya elektrik, maka tangan saya tidak terasa pegal meskipun pumping ASI hingga berjam-jam. Selain itu bantalan pompanya juga terbuat dari silikon lentur dan lembut sehingga tidak membuat payudara sakit.
Meskipun rajin pumping tiap hari, tapi jumlah ASI saya tidak bisa melimpah ruah. Hingga masa cuti melahirkan saya habis, saya berhasil mengumpulkan 20 botol (ukuran 100 ml) ASIP untuk stok jika Tifa saya tinggal bekerja. Selama bekerja di kantor saya juga memompa ASI pada jam tertentu. Dalam sehari saya hanya sempat pumping 2 kali yaitu pada jam 10 pagi dan jam 13.00 siang. Hasil yang saya bawa pulang juga hanya dapat 2 botol. Itu karena saya memang bukan tipe ibu yang produksi ASInya bisa melimpah ruah. Meski begitu jumlah ini tetap cukup untuk konsumsi ASI bayi saya.
Perjuangan tiap hari pumping selama bekerja di kantor ini juga tidak mudah. Karena mobilitas kerja saya juga cukup tinggi. Terkadang saya masih harus menghadiri rapat yang diselenggarakan di hotel atau instansi lain. Pernah juga saya harus mengikuti diklat selama 10 hari yang dimulai sejak jam 7 pagi dan baru pulang ke rumah pada jam 9 malam. Namun saya bersyukur karena dapat melewati masa-masa berat itu dan tetap bisa memberikan ASI eksklusif untuk Tifa hingga usianya 6 bulan. Kesuksesan saya ini sangat didukung dengan adanya fasilitas pompa ASI elektrik dari Avent Sahabat Bunda.
Kenapa saya memilih pompa ASI Philips Avent model Single Comfort SCF332/01? Berikut beberapa alasannya :
Breastfeeding is a mother's gift to her self, her baby and the earth - Pamela K.Wiggins
Philips AVENT adalah brand perlengkapan bayi dari UK yang memiliki produk beragam mulai dari perlengkapan breastfeeding, botol susu bayi, perlengkapan makan bayi, dan mainan. Dahulu AVENT adalah perusahaan khusus perlengkapan bayi yang kemudian diakuisisi oleh Royal Philips Electronics pada Mei 2006. Philips Avent juga sering menyelenggarakan promo salah satunya adalah Apresiasi Cinta Bunda yaitu dengan memberikan potongan harga secara langsung untuk pembelian produk philips Avent dengan periode promo tanggal 15 November 2017 - 31 Januari 2018.
Sebagai The Urban Mama, saya merasa sangat terbantu dengan adanya Philips Avent yang telah menghadirkan beragam produk inovatifnya untuk mendukung para ibu dalam rangka memberikan nutrisi terbaik untuk buah hati salah satunya dengan menghadirkan pompa asi Philips Avent model Single Comfort SCF332/01.
Dengan bantuan dari philips avent, kini saya berhasil memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan untuk anak ke-2 saya dengan hasil yang sangat memuaskan. Bukan bermaksud membandingkan antara anak pertama dan kedua, namun faktanya memang anak saya yang kedua memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat daripada kakaknya dulu.
Jujur, sebenarnya ada rasa sesal dalam hati saya karena dulu saya pernah gagal memberikan ASI Eksklusif untuk anak pertama. Seandainya waktu bisa diputar ulang tentu saya akan menggunakan pompa ASI Philips Avent sejak persiapan kelahiran anak saya yang pertama. Saya menyesal dengan anggapan saya bahwa menyusui itu mudah sehingga saya merasa tidak perlu menyiapkan peralatan pendukung. Sehingga melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman kepada para bunda supaya para bunda yang lain bisa melakukan persiapan yang matang jika ingin program ASI eksklusifnya berhasil dan sukses. Tidak hanya mental saja yang perlu dipersiapkan namun juga peralatan pendukung dari Philips Avent yang ternyata memang sangat memudahkan kita dalam memberikan nutrisi terbaik untuk sang buah hati.
#TUMBloggersCompetition #AventSahabatBunda