Merawat Baju Agar Selalu Tampak Baru
by
Arifah Wulansari
- January 15, 2017
Pernah nggak kamu ngalamin kejadian kayak gini? mau pergi ke suatu acara formal tapi begitu membuka lemari pakaian jadi galau karena merasa nggak ada baju yang pantas untuk dipakai. Iya sih..bajunya sebenarnya ada banyak tapi sayangnya tampilan bajunya sudah nggak prima lagi, seperti warnanya kusam atau bladus sehingga kita jadi nggak pede mengenakannya. Ujung-unjungnya kemudian kita jadi merasa perlu untuk beli baju baru lagi. Padahal jika kita bisa merawat baju yang kita miliki dengan baik, tentu hal semacam ini tidak perlu terjadi.
Bicara soal perawatan baju sebenarnya hal ini hanya terletak pada masalah ketelatenan saja, karena perawatan baju itu harus dimulai dari sejak awal mencuci baju, menjemur, menyetrika hingga menyimpannya.
Saat akan mencuci baju, sebaiknya jangan terbiasa memasukkan semua baju jadi satu ke dalam mesin cuci tanpa dipilah terlebih dulu. Langkah pertama pisahkan terlebih dahulu antara baju yang berwarna putih dengan baju lain yang berwarna. Jika ada baju yang berpotensi luntur maka pisahkan juga baju tersebut agar warnanya tidak meluntur pada baju lain. Apabila hendak mencuci baju berbahan batik, maka jangan sekali-kali mencucinya dengan menggunakan detergen karena hal tersebut akan membuat warna batik jadi "bladus". Gunakan lerak untuk mencuci baju berbahan batik. Atau cukup dengan menggunakan air hangat saja tanpa detergen.
Saat menjemur baju juga sebisa mungkin jangan dikenakan langsung pada sinar matahari, cukup diangin-anginkan saja di tempat teduh hingga kering. Jangan lupa juga untuk selalu membalik baju supaya sisi bagian luar baju tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Saat menyetrika gunakan pelicin atau pewangi. Hal ini akan membuat hasil setrikaan jadi tampak lebih rapi, halus, dan wangi. Selain itu juga jangan menggunakan suhu yang terlalu tinggi namun sesuaikan dengan jenis kain yang disetrika.
Saat menyimpan baju, usahakan juga jangan terlalu banyak baju berada di dalam lemari dalam waktu lama. Seimbangkan antara baju yang keluar dan masuk ke dalam lemari. Maksudnya jika kita membeli baju baru maka harus ada baju lama yang dikeluarkan untuk diberikan pada orang lain. Lemari baju yang terlalu penuh akan membuat baju yang kita simpan jadi lebih mudah kusut dan lembab karena tidak ada space untuk menata baju sehingga posisinya jadi saling berdesak-desakan. Jika lemari terlalu penah sesak maka baju juga akan lebih mudah apek dan suasana lembab akan merangsang munculnya jamur.
Pada dasarnya kunci perawatan baju yang kita miliki terletak pada petunjuk yang ada pada baju itu sendiri. Hanya saja banyak orang mengabaikannya. Padahal tiap jenis baju sebenarnya memiliki petunjuk perawatan yang berbeda-beda dan petunjuk tersebut digambarkan dengan menggunakan kode-kode yang belum tentu semua orang bisa memahaminya. Berikut beberapa contoh kode perawatan yang biasa tertera dibalik baju yang biasa kita kenakan :
- Tanda segitiga menunjukkan bahwa pakaian boleh dicuci dengan menggunakan pemutih. Sementara tanda segitiga yang disilang menunjukkan bahwa pakaian tidak boleh dicuci dengan pemutih karena hal tersebut dapat merusak warna.
- Logo P/W/F dalam lingkaran menunjukkan bahwa pakaian harus dicuci oleh seorang profesional sementara tulisan dry clean berarti pakaian harus dicuci di dry clean, tidak boleh dicuci menggunakan air.
- Logo lingkaran menunjukkan bahwa baju boleh dikeringkan dengan mesin pengering, namun jika ada tanda lingkaran dengan tanda silang artinya baju tidak boleh dikeringkan dengan mesin pengering sebab dikhawatirkan dapat merusak bahan.
- Gambar setrika dengan satu titik berarti pakaian harus disetrika dengan suhu rendah, gambar setrika dengan dua titik menunjukkan bahwa pakaian harus disetrika dengan suhu sedang dan gambar setrika dengan tiga titik menunjukkan bahwa diperlukan suhu tinggi untuk menyetrika baju tersebut.
Selain perlu memperhatikan logo perawatan yang terdapat pada masing-masing baju ternyata ada juga cara tradisional yang bisa kita gunakan untuk merawat warna baju agar tetap cerah dan selalu tampak seperti baju baru yaitu dengan menggunakan cuka. Sebelum mencuci larutkan 2 sendok makan cuka ke dalam air lalu rendam pakaian dalam larutan tersebut. Untuk bahan denim biasanya saat pencucian pertama warna denim akan luntur, dalam kasus ini kita bisa menggunakan larutan cuka dicampur garam yang berfungsi mengikat warna pada bahan denim agar tidak luntur.
Untuk baju berwarna hitam atau gelap biasanya jika tidak dirawat dengan baik juga akan muncul masalah seperti noda-noda berwarna putih yang membuat tampilan pakaian jadi terkesan kusam. Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya baju hitam dicuci menggunakan detergen cair. Penggunaan detergen bubuk akan meninggalkan noda putih yang bisa merusak kain. Ketika menjemur juga jangan lupa untuk selalu membalik pakaian agar warnanya tidak rusak kena sinar matahari. Saat menyetrika juga sebaiknya jangan menggunakan suhu tinggi karena hal tersebut bisa meninggalkan bekas garis-garis hitam pada baju.
Nah, kalau baju dirawat dengan baik seperti ini maka nggak akan kejadian deh kita bingung cari baju baru saat hendak menghadiri suatu acara spesial.Tapi kalau memang dirasa perlu untuk membeli baju baru juga tidak masalah sih, seperti saat momen hari raya tiba atau saat momen spesial lainnya sebagai contoh dalam waktu dekat ini tahun baru imlek 2016 akan segera datang. Busana khas yang dikenakan pada Tahun Baru Imlek biasanya bernuansa merah. Bagi orang Tionghoa, warna merah sendiri melambangkan keberuntungan serta pengharapan akan keuntungan yang besar di tahun yang baru nanti. Buat kamu yang merayakan imlek nggak usah bingung mau beli baju baru dimana, karena di Zalora Indonesia, kamu bisa menemukan koleksi baju imlek yang sesuai dengan fashion style kamu. Nah.., kalau kamu sudah beli baju baru jangan lupa untuk selalu melakukan perawat terhadap koleksi baju yang kita miliki agar baju awet dan selalu tampak seperti baru.
ilustrasi : Zalora Indonesia |