#LetterstoAubrey From Momiyo : Ubii...Jangan berhenti menggenggam mimpi
by
Arifah Wulansari
- August 07, 2014
Dear Ubii..
Halo cantik..apa kabar?lagi ngapain? Saat Ubii sudah bisa baca surat ini pasti Ubii sudah SD. Pasti Ubii sudah bisa berangkat sekolah naik sepeda sendiri. Pasti rambut Ubii udah panjang dan berponi seperti rambut mami gesi. Pasti kalau Ubii berangkat sekolah, rambut Ubii akan selalu dihiasi dengan pita-pita dan bando warna pink motif Hello Kitty yang bikin penampilan Ubii jadi makin cantik secantik mami gesi^^
Dear Ubii..
Beberapa taun yang lalu saat Ubii masih umur 2 tahun, momiyo sempat baca buku tentang Ubii yang ditulis oleh maminya Ubii. Judul bukunya Letters to Aubrey. Pasti Ubii juga sudah pernah baca buku itu kan? Ubii hebat ya..bisa berhasil melewati semuanya itu. Ini semua tentunya berkat suport dari mami dan papinya Ubii yang tidak pernah kenal kata menyerah dan putus asa serta selalu berjuang dengan penuh rasa cinta demi kesembuhan Ubii dari dampak congenital rubella syndrom.
Dear Ubii..
Mungkin saat ini Ubii masih bingung, momiyo itu siapa ya?hihihi...kenalan dulu ya..momiyo itu momynya mas Tayo...qiqiqi..maksa banget ya. Gapapalah maksa dikit biar lebih keren. Soalnya kalau mau dipanggil budhe, momiyo belum setua itu deh..kalo dipanggil bulek ari atau tante ari..ah..kurang keren. Sementara kalo dipanggil mami ntar saingan sama maminya ubii..hehehe..jadi panggil momiyo aja ya...hihihi.. ngomong-ngomong momiyo ini temen maminya ubii juga lho...dan momiyo juga salah satu dari sekian banyak anggota Ubii fans club yang saat ini membernya sudah banyak tersebar di seluruh penjuru dunia.
Dear Ubii..
Momiyo sebenarnya udah pernah denger soal rubella ini..iya dong..walaupun lulus tanpa predikat cumlaude tapi dulu momiyo pernah kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dan walaupun momiyo gagal jadi dokter (karena memang nggak pernah kuliah di fakultas kedokteran) tapi momiyo bisa kerja di puskesmas dan jadi temennya pak dokter & bu dokter sehingga momiyo lumayan bisa nyambung juga sih kalau diajak ngobrol soal rubella. Beberapa kali momiyo juga pernah bertemu dengan anak yang menderita congenital rubella syndrom di puskesmas tempat momiyo kerja. Anak-anak yang pernah momiyo temui itu memang rata-rata punya keterbatasan fisik, tapi dibalik keterbatasannya mereka masing-masing juga punya kelebihan lho.
Dear Ubii..
Momiyo mau sedikit cerita tentang seorang anak istimewa yang pernah momiyo temui saat momiyo masih bertugas di puskesmas sedayu pada tahun 2011. Saat itu momiyo sedang menghadiri acara lomba desa yang digelar di balai desa. Ada anak laki-laki kelas 3 SD yang tampil dalam acara hiburan, jujur momiyo lupa namanya. Tapi momiyo masih ingat kalau anak laki-laki itu punya keterbatasan dalam hal penglihatan. Dunianya gelap sejak ia dilahirkan. Tapi hebatnya dia bisa lho sekolah di salah satu sekolah inklusi unggulan di Kecamatan Sedayu. And you know what Ubii...anak ini juga jago banget main musik. Momiyo sampai menitikkan air mata waktu melihat anak ini memainkan organ tunggal dengan sangat indah trus semua orang di dalam balai desa ngasih tepuk tangan yang sangat meriah buat dia di akhir penampilannya. Pak Lurah dan guru-guru sekolahnya juga sangat membanggakan anak ini, bahkan dalam pidato sambutannya pak lurah mengatakan bahwa anak ini merupakan kebanggaan warga desa dan sekolahnya. Semangatnya untuk terus maju di tengah keterbatasan yang dimilikinya telah menjadi inspirasi bagi banyak orang disekelilingnya.
Dear Ubii..
Momiyo tau tentang kondisi Ubii yang mengalami masalah gangguan motorik serta gangguan pendengaran dari buku Letters to Aubrey yang ditulis sama maminya Ubii. Momiyo sampai ikut nangis saat membaca tulisan mami gesi ketika mami gesi tau bahwa hasil tes BERA yang Ubii jalani saat berumur 5 bulan 10 hari menunjukkan hasil bahwa Ubii menderita Profound Hearing Loss. Pastinya hati mami gesi sangat hancur saat itu, tapi mami gesi tidak menyerah pada keadaan begitu saja dan bersyukurlah karena saat itu sudah ada banyak kemajuan di bidang kedokteran sehingga masalah Ubii bisa diatasi dengan bantuan alat bantu dengar. Sekarang saat Ubii baca tulisan ini pasti Ubii sudah mahir mendengar dan membedakan
berbagai macam suara karena mami dan papinya ubii sudah membelikan Ubii
hearing aid sejak Ubii umur 13 bulan 17 hari. Kalau saat ini Ubii
sudah SD tentunya Ubii sudah jago mengenali berbagai macam suara. Pasti Ubii juga sudah mulai belajar main musik sama papi atau mungkin Ubii
malah sudah pintar menyanyi juga ya..Hehehe..momiyo yakin suara Ubii
pasti sangat merdu. Saat baca tulisan ini pasti Ubii juga sudah bisa lincah berlari kesana kemari, sudah bisa kejar-kejaran sama mami gesi dan itu semua karena mami dan papi nggak pernah absen nganterin Ubii fisioterapi sejak Ubii masih bayi. Lihat hasilnya sekarang... its work! So jangan pernah lupa untuk berterimakasih pada mami dan papinya ubii ya..karena mereka telah menjaga dan merawat Ubii dengan sangat baik hingga Ubii bisa jadi seperti sekarang.
Dear Ubii..
Ngomong-ngomong Ubii suka nonton film nggak? sepertinya Ubii suka ya..karena sejak Ubii masih bayi, Ubii sudah suka nonton TV kan? hehehe..kira-kira sekarang film apa ya yang lagi ngetrend? coba deh Ubii sekali-kali nonton film jadul yang judulnya Artificial Intelegensia (AI). Ini film futuristik tentang kecanggihan teknologi, tapi momiyo menangkap banyak pesan moral dalam film ini. Salah satunya adalah pentingnya mengenggam erat sebuah harapan dan impian. Dalam film ini diceritakan tentang seorang robot anak kecil (meca) bernama David yang punya mimpi ingin bisa jadi anak manusia yang sesungguhnya supaya ia bisa bertemu lagi dengan ibunya yang bernama Monica yang merupakan manusia sungguhan. David konsisten banget menjaga mimpi dan harapannya itu, hingga dia berusaha mencari Peri Biru seperti yang ada dalam dongeng pinokio yang pernah ia dengar dari ibunya. David ingin memohon pada peri biru agar ia diubah menjadi anak manusia sungguhan. Akhirnya David bisa juga bertemu dengan Peri Biru tapi dia tetap tidak bisa berubah jadi manusia. Namun di akhir cerita walaupun tidak bisa jadi manusia sungguhan, keinginan David untuk bertemu dengan Monica ibunya bisa terwujud walaupun pertemuan itu hanya berlangsung selama 1 hari saja dan untuk bisa mewujudkan mimpi bertemu sang ibu, David rela bersabar menunggu kesempatan itu hingga 2000 tahun lamanya. Wow..ending ceritanya benar-benar mengharukan lhoo...Momiyo rekomendasikan Ubii untuk nonton film ini deh:)
Dear Ubii..
Kira-kira Ubii saat ini punya mimpi apa ya? mimpi pengen jadi musisi, penulis, balerina, dokter, guru atau arsitek? terserah Ubii aja deh..Ubii bebas kok mau mimpi apa saja, nggak ada yang bakal nglarang. Yang penting kalau Ubii punya mimpi, Ubii harus terus jaga mimpi itu. Kalau perlu di tulis dan ceritakan juga kepada mami papinya ubii. Mereka berdua pasti akan selalu dukung mimpi Ubii dan ikut menguatkan harapan Ubii tersebut hingga suatu saat mimpi itu benar-benar akan bisa terwujud. Percaya deh..di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin selama kita mau terus berusaha dengan sungguh-sungguh dan tak lupa berdoa memohon pada Tuhan untuk mewujudkan impian dan harapan kita.
Dear Ubii..
Dalam mewujudkan mimpi dan harapan untuk bisa jadi nyata memang tak semudah membalikkan tangan. Setiap orang selalu punya ujiannya masing-masing. Kadang kita akan dihadapkan pada kecewa, gagal, sedih, sakit hati dan masih banyak perasaan tidak menyenangkan lainnya. Tapi apapun nanti yang akan Ubii hadapi, momiyo yakin Ubii pasti bisa kuat. Karena mami gesi sudah menyiapkan mental Ubii untuk jadi anak yang kuat sejak Ubii masih bayi. Itu sudah terbukti lho..karena Ubii bisa berhasil melewati banyak hal-hal berat di awal kehidupan Ubii. Pesan momiyo buat Ubii, jika nanti Ubii sedang mengalami masa sulit dalam hidup..please don't despair and never loose hope..cause Allah is always by your side...*ehh kok malah jadi nyanyi :b*
Dear Ubii..
Ada yang bilang kalau mimpi jangan terlalu tinggi, nanti kalau jatuh bakalan sakit. Hmm..kadang ada benarnya juga sih, tapi itu tetap kembali pada pribadi kita masing-masing. Punya mimpi besar itu boleh kok, asalkan kita juga tetap mau berkaca pada kemampuan kita dan sanggup ikhlas jika kelak mimpi itu tidak berhasil kita wujudkan. Karena saat kita gagal itu bukan berati kita tidak pantas, tapi karena Tuhan punya rencana yang lebih baik buat kita. Misalnya seperti momiyo yang jaman kecil dulu pernah punya mimpi pengen jadi dokter. Setelah 3 kali nyoba ikut seleksi masuk fakultas kedokteran ternyata momiyo gagal terus..ya udah deh mau gimana lagi, cuma bisa berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan..hihihi..sempat sih momiyo kecewa beraat sampe males-malesan nerusin kuliah di fakultas kesehatan masyarakat. Tapi kemudian momiyo mencoba introspeksi dan akhirnya bisa juga ikhlas menerima takdir bahwa momiyo memang tidak diciptakan untuk jadi dokter tapi kini momiyo malah jadi atasannya pak dokter dan bu dokter...hihihi..itulah ajaibnya rencana Tuhan ya:)
Dear Ubii..
Ngomong-ngomong soal mimpi, sebenarnya mimpi itu adalah penyemangat kita untuk terus bertahan dalam kesulitan. Entah bakalan terwujud atau tidak, dengan punya mimpi maka hidup kita jadi terasa lebih bersemangat. Dan dengan terus menjaga mimpi tersebut, percayalah bahwa suatu hari kita akan menemui keajaiban-keajaiban yang tidak pernah kita bayangan sebelumnya. Jadi Ubii nggak usah takut untuk punya mimpi yang tinggi. Toh..resiko terburuknya hanya gagal saja kan? dan jika gagal, mami dan papi Ubii juga pasti akan tetap selalu menyayangi Ubii dan mendukung Ubii sampai kapanpun. Karena mami dan papi Ubii sangat mencintai Ubii sebagaimana adanya Ubii saat ini. Sama halnya seperti kami para orangtua menyayangi anak-anak kami. Kami tidak ingin membebani anak-anak kami dengan target-target akademis yang menyiksa, yang kami inginkan adalah anak-anak kami bisa tumbuh jadi pribadi yang kuat, berakhlak yang baik serta berguna bagi sesamanya. Sederhana saja bukan? :)
Dear Ubii..
Sudah capek belum baca surat dari momiyo? atau malah sudah ngantuk? hihihi..ya udah deh..momiyo sudahi saja ya suratnya. Tapi sebelum momiyo akhiri surat ini, momiyo mau bilang kalau sebenarnya surat ini adalah mimpi momiyo tentang Ubii saat Ubii sudah SD nanti. Mimpi ini adalah doa momiyo untuk Ubii agar semua yang mamiyo tuliskan saat ini kelak benar-benar bisa jadi kenyataan buat Ubii. Ssssttt..ini bukan PHP lho..ini doa, dan momiyo sangat percaya pada keajaiban dan kekuatan doa. InsyaAllah jika Ubii sudah benar-benar bisa membaca surat ini saat usia SD nanti, kondisi kesehatan Ubii juga sudah sebaik gambaran momiyo dalam surat ini. Sehingga mimpi mami gesi untuk bisa pergi creambath bareng Ubii atau les berenang bareng sama Ubii juga bisa terwujud suatu hari nanti:) Amin. Sudah dulu ya Ubii..pesan momiyo teruslah berpikir positif dan mengenggam mimpi besarmu...percayalah bahwa Tuhan akan selalu menyayangi kita dan Tuhan juga selalu punya rencana baik untuk kita semua.
Love
momiyo