Bersenang-senanglah

Karna hari ini yang kan kita rindukan

Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan

Bersenang-senanglah

Karna waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua

Hari yang dinantipun tiba. Menjelang maghrib satu per satu peserta camping tiba di Desa Wisata Tinalah, Samigaluh, Kulonprogo. Sempat turun hujan gerimis namun tak lama kemudian reda. Ada 23 tenda yang sudah disiapkan oleh pengelola desa wisata, sehingga saat peserta tiba, kami semua tidak repot mendirikan tenda. Tinggal masuk ke tenda masing -masing dan meletakkan barang kemudian bersantai sambil menikmati jalannya acara.

Acara camping ini memang sengaja dibuat praktis, karena pesertanya bervariasi. Ada ayah, bunda, kakak-kakak kelas 6 serta adik-adik yang usianya bervariasi. Total ada 65 peserta termasuk ustadzah yang turut serta. Semua fasilitas camping sudah disediakan dari desa wisata, mulai dari tenda, matras, makan malam, snack pagi hingga sarapan pagi. Jadi kami tidak perlu masak selama mengikuti kegiatan camping. Ada sih acara masak barbeque saat malam api unggun, tapi sifatnya hanya untuk fun saja biar seru.

Alhamdulillah kegiatan camping yang berlangsung selama 2 hari 1 malam ini berjalan lancar tanpa kendala. Dimulai dengan acara sholat magrib berjamaah di Pendopo Wiguna, kemudian makan malam bersama dan dilanjutkan dengan sholat isya berjamaah. Setelah itu dimulailah acara malam keakraban. Acara berlangsung seru, mulai dari ice breaking, fun games berhadiah hingga penyerahan kenang-kenangan dari orang tua siswa untuk ustadzah tercinta yang telah membimbing dan mendampingi anak-anak kami dengan penuh kesabaran hingga mereka semua lulus SD. Semoga semuanya mendapatkan hasil yang terbaik. Amin YRA.

Sekitar jam 22.00, anak-anak kecil sudah mulai pada ngantuk termasuk Tifa. Ya sudah akhirnya saya pamit masuk tenda duluan karena si kecil sudah mulai merengek minta ditemani tidur. Si kakak masih bebas bermain dengan teman-temannya. Ini adalah pengalaman pertama buat anak saya tidur di alam bebas dengan menggunakan tenda. Tapi syukurlah anak-anak tetap bisa tidur nyenyak. Tifa tidurnya malah nyenyak banget, karena saat camping dia minta bawa kasur, bantal, guling dan kipas angin..hehehe..ini sih namanya bukan camping, tapi pindah rumah.

Eniwei..ternyata malam itu ada juga anak-anak kelas 6 yang enggak tidur sampai pagi. Mereka keasyikan ngobrol sama teman-teman, katanya sayang kalau tidur. Mumpung bisa kumpul, kapan lagi bisa kumpul sama teman se genk sampai pagi kayak gini, kata mereka yang memilih untuk begadang. Ya sudah, nggak apa-apa sekali-kali begandang mumpung ada momen istimewa yang nggak akan terulang lagi.

Rute traking tidak terlalu jauh, mengingat ada beberapa orang tua yang membawa balita. Kami diajak berkeliling oleh pemandu untuk melihat embung kemudian berakhir dengan nyemplung ke sungai Tinalah yang airnya masih jernih. Wuahh..anak-anak langsung bersemangat main air sambil mandi berendam sepuasnya di sungai. Saking betahnya, mereka sampai nggak mau diajak bubar. Akhirnya jam 8, anak-anak tetap dipaksa untuk selesai bermain air karena orang tuanya udah pada nunggu mau sarapan pagi.

Kami semua kembali ke lokasi camping untuk mandi dan sarapan pagi. Sementara para ayah mulai merapikan barang masing-masing untuk persiapan pulang. Acara ini memang dijadwalkan selesai jam 10 pagi supaya anak-anak bisa istirahat di rumah masing-masing karena hari senin tetap harus masuk sekolah. Ada cerita lucu, saat saya dan Tifa kembali ke tenda usai mandi pagi. Begitu masuk tenda Tifa kaget karena melihat tenda sudah kosong. Kasur yang dibawa dari rumah sudah dimasukkan ke mobil oleh papanya. Tifa langsung menangis tersedu-sedu. "Kenapa campingnya cuma sebentar, aku masih pengen tidur di tenda..aku nggak mau pulang", begitu kata Tifa sambil menangis. Hehehe..ternyata anak-anak senang sekali diajak camping karena bisa merasakan suasana baru dan berbeda dari biasanya. 

Sampai jumpa kawanku

Smoga kita selalu

Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Puas rasanya bisa ikut berpartisipasi dalam menyukseskan acara camping bersama keluarga besar kelas 6A SDIT LHI. Momen seru ini, insyaAllah bisa menjadi sarana untuk mempererat bonding antara anak dan orang tuanya sekaligus mengukir kenangan indah bagi anak-anak kelas 6 sebelum mereka berpisah dan melanjutkan sekolah ke SMP atau pondok pesantren pilihan masing-masing.

Siapa yang hobi belanja dengan alasan self reward? Hehe..itu sih, saya banget. Sejak 2 tahun belakangan ini saya memang jadi gampang banget dikit - dikit beli barang impian demi alasan self reward. Nggak masalah sih kalau perhitungannya pas sesuai dengan rencana, tapi kalau sampai overspending demi self reward itu sih bisa jadi masalah keuangan yang akhirnya akan merusak kebahagiaan kita.

Jujurly, saya kemarin merasa diingatkan banget tentang hal ini saat mengikuti webinar bareng FWD Insurance dengan topik Pentingnya Self-love, Self-care tanpa harus boros dengan narasumber Muara Makarim selaku Self-love & Purpose Life Coach dan Mada Aryanugroho selaku Financial consultant, Co - Founder & CEO Sipundi.id. 

Pentingnya Self Love - Self Care Tanpa Harus Boros

Mbak Muara Makarim menjelaskan tentang Core confidence matrix yang merupakan hal penting untuk membangun self love. Para peserta webinar diminta untuk melakukan scoring terhadap core confidence matrix yang terdiri dari finance, career, physical/health, emotions, relationship serta my authenticity. 

Core confidence matrix

Seharusnya skor untuk kotak yang bertuliskan my authenticity mendapatkan skor paling besar, karena inilah yang menjadi core confidence kita yang nanti akan mempengaruhi self love. Hal -hal lain seperti kondisi keuangan, karir, emosi, kesehatan fisik dan hubungan dengan orang lain bisa saja berubah atau goyah sewaktu-waktu dan mungkin bisa bikin kita down. Namun jika core confidence kita kuat, maka kita akan mudah untuk bangkit kembali dan tidak akan jatuh pada kondisi depresi yang berkepanjangan.

Untungnya saya termasuk orang yang skor my authenticitynya gede, sehingga walaupun saya berkali-kali jatuh bangun dengan kondisi sekeliling yang tidak selalu oke, Alhamdulilah sampai hari ini saya masih bisa bertahan dan kadar self love sehat wal afiat. Eniwei, jika skornya masih rendah, ternyata ada latihannya untuk menumbuhkan self love ini yaitu sebagai berikut :

• Buatlah daftar rasa syukur terhadap diri sendiri
• Buatlah daftar tujuan atau hal - hal kecil untuk dilakukan setiap hari, kemudian selesaikan hal tersebut
• Pilihlah 1 hal yang membuat kamu merasa tidak nyaman setiap harinya, lalu berikan umpan balik untuk hasilnya
• Tetapkan intention dengan cara daily visualization

Self confidence check

Niat awal mungkin pengen membahagiakan diri sendiri dengan self reward, tapi ketika perhitungannya meleset dan jadinya malah keuangan jadi tekor maka bukan kebahagiaan yang didapatkan tapi malah stres. Nggak mau dong kondisinya jadi terbalik, makanya diperlukan perencanaan keuangan yang baik.

Belajar finacial planning

Contoh anggaran keuangan

Contoh pencatatan keuangan

Well, gara - gara challenge ini saya jadi termotivasi untuk mulai belajar mengubah habit yang terlalu memanjakan diri sendiri dengan cara dikit-dikit kasih self reward. Hmm..kalau begitu terus, kapan bisa nabung ya? Padahal kita hidup nggak cuma untuk hari ini, masih ada masa depan yang harus dipersiapkan baik untuk biaya sekolah anak- anak serta biaya hidup di hari tua nanti. 

Thanks FWD Insurance atas sharing ilmunya

Yuk semangat...pasti saya bisa deh mengubah habit menjadi lebih terencana dalam mengelola uang untuk self love - self care tanpa harus boros. Thanks FWD Insurance atas sharing ilmunya yang sangat bermanfaat.