Hampir Celaka di Depan HIP
by
Arifah Wulansari
- January 04, 2016
Tak hentinya saya bersyukur kepada Allah SWT atas lindungan yang diberikanNya kepada saya dan keluarga saya. Meski kecelakaan itu sudah terjadi tapi tetap masih banyak "untung" nya. Untung sebelum nabrak mobil kami, avanza itu nabrak mobil harrier lebih dulu. Untung sebelum nabrak mobil harrier, avanza itu sempat tertahan oleh besi pembatas parkir sebelum akhirnya meloncat ke jalan dan menabrak mobil harrier yang melintas baru kemudian mobil harier yang terdorong ini langsung menabrak mobil kami yang lewat di dekatnya. Untungnya juga si mobil harrier ini ketabraknya pas di bagian belakang, sehingga tidak ada penumpang yang terluka. Saya nggak kebayang apa jadinya kalau misalnya tidak ada besi pembatas parkir yang sempat nahan si avanza. Gimana kalo kejadiannya Avanza itu langsung nyelonong ke jalan dengan kecepatan penuh lalu nabrak mobil kami. Ngeri saya membayangkannya.
Ceritanya di minggu sore yang cerah kemarin, saya dan keluarga saya berniat mau jalan-jalan ke Malioboro buat nyenengin Tayo yang dari minggu pagi ribut kepengen jalan-jalan. Selama Tayo libur sekolah 2 minggu kemarin dia memang nggak pergi kemana-mana. Karena saya dan suami juga nggak libur kerja dan cukup sibuk dengan pekerjaan akhir tahun. Saat libur tahun baru kami juga cuma diam di rumah saja karena malas kalau harus menghadapi jalanan jogja yang ramai dan macet.
Nah, berhubung hari minggu ini adalah hari terakhir Tayo libur sekolah makanya dia nagih minta diajak jalan-jalan. Lalu minggu sore bakda ashar saya suruh Tayo segera mandi dan bersiap untuk jalan ke Malioboro. Niat saya juga mau sekalian nukerin voucher MAP ke oshkosh, buat ditukerin sama baju baru buat Tayo. Kami sengaja berangkat pas habis sholar ashar supaya pulangnya nggak terlalu malem karena senin paginya Tayo juga sudah masuk sekolah.
Sebelum berangkat suami sempat ngecek kondisi lalu lintas di Malioboro via aplikasi video streaming. Jalanan disana memang sudah tampak lenggang dan nggak macet. Lalu kami bertigapun segera berangkat dengan mengendarai mobil. Di sepanjang jalan, kondisi lalu lintas lancar tanpa kendala. Tayo sempat bilang kalo dia ngantuk, lalu dia saya suruh tidur dulu di kursi belakang karena perjalanan juga masih cukup jauh. Selama perjalanan saya dan suami ngobrol-ngobrol santai tanpa berpikir macam-macam. Suami juga nyopirnya sambil santai karena jalan yang kami lewati juga bukan termasuk jalur cepat. Sejak saya hamil suami kalau nyetir memang jadi lebih extra hati-hati, sebisa mungkin berusaha meminimalisir guncangan biar dedek bayi di perut juga aman.
Namun saat mobil kami melintas di jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Hotel Indah Palace (HIP), terjadilah kecelakaan yang tak pernah terbayangkan sama sekali. Saat itu saya masih sempat melihat ada mobil avanza tampak oleng dan ban mobilnya berdecit-decit seperti mobil yang lagi slalom di halaman parkir Hotel indah plaza. Saya masih sempat mikir, kenapa sih itu mobil apa sopirnya mabuk? Belum sempat saya tanya ke suami tiba-tiba ada suara "BRAK" di belakang dan saya ngerasa mobil yang kami tumpangi terdorong karena benturan yang cukup keras. Saya sampe menjerit karena kaget. Yang langsung saya inget adalah Tayo yang lagi tidur di kursi belakang. Ternyata dia langsung bangun juga karena kaget. Seketika saya lihat ke belakang dan ternyata ada mobil jenis harrier yang kaca lampu bagian belakangnya tampak pecah berhamburan ke jalan. Untung pasca benturan itu suami saya masih bisa menguasai mobil dan segera menepi. Orang-orang di sekitar hotel dan pengemudi motor yang melintaspun ikut kaget dan berhenti karena mendengar suara benturan yang cukup keras.
Saya, suami dan anak saya langsung turun dari mobil. Tayo tampak bingung, saya juga bingung karena perut saya jadi terasa kenceng-kenceng. Usia kehamilan saya sudah masuk 35 minggu dan saya cukup merasa deg-degan dengan peristiwa barusan. Setelah memastikan kondisi saya dan Tayo baik-baik saja, suami ngecek kondisi mobil. Ternyata bagian lambung kiri mobil kami penyok karena terbentur harrier.
Bagian Lambung Kiri Mobil kami yang tertabrak |
Kemudian pihak hotel indah palace segera meminta kami untuk masuk ke lobi guna menenangkan diri dan merunut kronologi kejadian. Penumpang mobil harrier yang juga terdiri dari 3 orang yaitu ayah, ibu dan anak perempuan usia SD juga tampak berkumpul di lobi.
Kondisi mobil Harrier yang bonyok sebelah kiri krn ketabrak Avanza |
Yang sebelah kanan juga bonyok karena benturan dengan mobil saya |
Ternyata si pengemudi avanza yang jadi penabrak mobil kami adalah karyawan hotel indah palace yang memang belum mahir mengemudi. Ceritanya dia akan memindahkan mobil avanza milik hotel, supaya tidak memenuhi tempat parkir. Namun karena kondisi parkiran jalannya agak menurun maka si karyawan berusaha untuk mengerem mobilnya. Ternyata bukan pedal rem yang diinjak, melainkan pedal gas. Tentu saja mobil avanza ini langsung menderu dan menabrak besi pembatas parkir hingga sempat oleng dan menimbulkan suara berdecit-decit. Saat itulah mobil harrier dan mobil saya melintas di depan hotel, sehingga ketika mobil avanza ini akhirnya melompati besi pembatas parkir dan hilang kendali, langsung saja dia menabrak mobil kami dengan keras.
Kondisi Avanza yang menabrak mobil kami |
Pihak hotel kemudian memanggil suami saya dan pemilik mobil harrier untuk masuk ke dalam ruang rapat milik hotel. Kami para ibu dan anak, menunggu saja di lobi sambil menenangkan diri. Pihak hotel menyajikan teh hangat agar kami semua lebih tenang. Saya yang masih merasa nggak nyaman cuma bisa elus-elus perut sambil istighfar dan bersyukur karena masih dilindungi Allah. Tayo malah tampak sudah lebih tenang dan kembali ceria. Segelas teh hangat yang disajikan pihak hotel langsung habis diminum sama Tayo. Tapi tak lama kemudian dia merengek karena mulai lapar.
Tayo udah bisa ngeteh dengan santai di Lobi HIP |
Ruang diskusi tertutup para bapak |
Saya pikir diskusi para bapak di dalam ruang rapat hotel itu nggak akan lama. Makanya saya minta Tayo untuk menunggu sebentar. Ternyata hampir 2 jam diskusi baru selesai dan disepakati bahwa si penabrak yang notabene karyawan HIP yang menanggung semua biaya kerusakan mobil. Hasil kesepakatan ditulis di kertas perjanjian bermaterai serta ditandatangani oleh penabrak dan saksi dari hotel. Lalu sore itu juga kami para korban dan penabrak serta perwakilan dari hotel sepakat untuk pergi ke bengkel bersama-sama untuk memperkirakan biaya perbaikan mobil.
Bengkel yang ditunjuk adalah bengkel langganan dari pemilik mobil harrier. Lokasinya di daerah Mbener, cukup jauh dari HIP. Sepanjang perjalanan Tayo masih tanya ke saya, "Ma kita jadi ke malioboro nggak? Perutku sudah lapar banget nih" Lalu dengan jujur saya jawab, "Sepertinya kita batal ke Malioboro. Nanti kita cari makan habis dari bengkel". Untung Tayo mau sabar.
Sampai dibengkel sudah jam setengah 7 malam. Saya kemudian mengajak Tayo untuk sholat maghrib dulu sambil nunggu para bapak selesai diskusi. Usai sholat saya ajak Tayo duduk-duduk agak lama di mushola, berharap saat balik ke bengkel lagi diskusinya udah selesai. Dan ternyata memang pas, begitu saya dan Tayo balik ke bengkel orang-orang udah pada salam-salaman.
Saat saya jalan menuju ke suami saya, ada mas-mas berkaos merah dengan wajah tampak pucat tampak berjalan mendekati saya dan Tayo. Ternyata mas inilah sang pengemudi avanza yang menabrak mobil kami. Dengan penuh penyesalan dia menjabat tangan saya dan Tayo. "Maafkan saya mbak, maafkan om ya dek", ujarnya penuh sesal. Dan sayapun mengangguk memaafkan dia.
Malam itu semua proses akhirnya selesai sekitar jam setengah 8 malam. Mobil kami bawa pulang dulu dan besok pagi sekalian ke kantor baru mau diantar suami ke bengkel tersebut untuk diperbaiki. Kata suami hasil diskusi dengan pihak bengkel menyatakan bahwa estimasi biaya perbaikan mobil kami butuh biaya 1,5 juta. Lalu perkiraan biaya perbaikan mobil harrier sekitar 2,5 juta. Semua biaya perbaikan mobil ditanggung oleh mas karyawan hotel yg menabrak mobil kami. Itu belum termasuk mobil avanza milik hotel yang rusak berat. Infonya manajer hotel sudah dihubungi dan baru bisa ke jogja besok senin pagi.
Entah kenapa setelah semua urusan selesai saya jadi kasihan dengan sang penabrak. Dia hanya karyawan hotel biasa yang harus menanggung biaya perbaikan 3 mobil. Belum lagi besok senin saat ketemu sama manajer hotelnya mungkin dia bakal diomelin habis-habisan. Tapi kesalahannya itu memang harus dipertanggungjawabkannya sendiri. Karena infonya saat dia mengemudikan avanza itu memang atas inisiatifnya sendiri, bukan atas perintah dari pihak hotel.
Pesan moral dari kejadian ini adalah jika tidak mahir mengemudikan kendaraan entah itu mobil atau sepeda motor maka jangan pernah coba-coba nekat. Untung kami semua masih dilindungi Allah SWT, hanya kerusakan mobil saja yang terjadi. Apa jadinya jika sampai ada korban luka atau jiwa. Apa tidak lebih besar lagi penyesalannya?
Sementara untuk saya dan keluarga, kejadian ini juga jadi pengingat bahwa musibah itu bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan segalanya. Saat diperjalanan entah jauh atau dekat, jangan pernah lupa untuk selalu berdoa. Karena meski kita sudah berusaha selalu hati-hati saat mengemudi kendaraan di jalan, belum tentu pengemudi lain di sekitar kita berhati-hati juga.