Semarak Warna-Warni Kemenangan di Malam Takbiran 1436 H
by
Arifah Wulansari
- July 22, 2015
Tiap kali mendengar takbir berkumandang di malam Idul Fitri, ada rasa haru bergetar di dalam hati saya. Perasaan haru antara merasa sedih dan bahagia. Sedih karena saat malam takbir tiba itu artinya Bulan Ramadhan akan segera berakhir. Malam – malam akan kembali sunyi, tak lagi terdengar suara tadarus berkumandang di masjid-masjid. Tak ada lagi keramaian jamaah berkumpul di masjid untuk melaksanakan sholat tarawih. Namun sebaliknya disatu sisi saya juga merasa bahagia karena malam takbir menandakan bahwa esok hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia akan tiba. Momen suci yang hadir setahun sekali ini selalu membawa kesan yang istimewa. Saling memaafkan dan bersilaturahim yang dilakukan dengan tulus ikhlas Insya Allah akan menghapuskan dosa-dosa diantara sesama manusia.
Selain rasa haru, setiap malam takbir tiba memori saya selalu kembali ke masa kecil. Dulu setiap malam takbiran tiba, saya tidak pernah absen untuk ikut berkeliling kampung mengumandangkan takbir kemenangan sambil membawa obor di tangan. Kala itu anak-anak di kampung saya masih terbiasa menggunakan obor yang terbuat dari irisan bambu. Bambu tersebut diisi dengan minyak tanah dan bagian ujung atasnya disumbat dengan menggunakan kain bekas yang berfungsi sebagai sumbu untuk menyalakan api. Sepanjang jalan keliling kampung kami tidak perduli jika baju dan wajah kami jadi kotor terkena asap hitam yang keluar dari obor yang kami bawa. Perjalanan keliling kampung yang cukup jauh juga tak terasa melelahkan bagi kami. Rasa suka cita merayakan malam takbiran membuat kami tak begitu peduli dengan semua itu. Usai keliling kampung, biasanya kami kembali berkumpul di masjid untuk melepas lelah sambil menikmati segelas teh hangat ditemani pisang goreng dan ubi goreng yang rasanya sungguh lezat.
Kini masa-masa itu telah jauh berlalu. Saya kini sudah berkeluarga dan memilik 1 orang putra. Namun memori indah malam takbiran di masa kecil tak pernah hilang dari ingatan saya. Saat ini malam takbiran masih selalu diramaikan oleh pawai takbir yang dilakukan oleh anak-anak. Yang berbeda hanyalah saat ini anak-anak sudah tak lagi takbir keliling dengan menggunakan obor berisi minyak tanah seperti jaman saya ketika masih kecil dulu. Kini penggunaan lampion dan lampu warna-warni lebih digemari. Tampilan lampionnya juga semakin bermacam-macam. Mulai dari bentuk bunga, masjid, bulan sabit, bintang, pesawat terbang, mobil hingga karakter tokoh kartun seperti Dora, Masha, Minion, Angrybird, SpongeBop dan lain-lain semakin menambah keceriaan dan kemeriahan yang menggambarkan warna kemenangan di malam takbiran. Tak hanya lampion, kostum yang digunakan anak-anak untuk pawai takbiran saat ini juga tak kalah meriah. Ada kostum bertema padang pasir, burung ababil, Aladin dan sebagainya yang menambah suasana pawai jadi makin semarak.
Saat malam takbiran tiba, anak sayapun tak ketinggalan untuk ikut serta. Ia juga sangat bersemangat untuk turut merayakan malam kemenangan. Meski belum bisa ikut pawai keliling karena masih terlalu kecil, saya dan suami biasa mengajaknya menikmati malam takbiran dengan berkeliling kota menggunakan kendaraan. Meski jalanan jadi macet dimana-mana karena ada pawai, namun hal itu tak menyurutkan semangat kami untuk menikmati meriahnya malam takbir yang penuh warna di kota kami tercinta. Saat mengajak anak kecil ikut berkeliling menikmati malam takbiran, biasanya saya selalu mempersiapkan hal-hal berikut agar anak tidak rewel :
- Membawa bekal makanan dan minuman untuk di perjalanan
- Membawa jaket/baju hangat agar anak tidak kedinginan
- Membawa lampion pilihan anak supaya anak juga bisa ikut merayakan kemeriahan malam takbir
- Memastikan anak sudah makan malam sebelum berangkat dan sudah tidur cukup di siang hari
- Saat terjadi kemacetan di jalan, tetap mengajak anak untuk mengumandangkan takbir bersama agar anak tidak bosan
- Tidak pulang terlalu malam supaya esok hari anak tidak bangun kesiangan untuk menjalankan sholat idul fitri.
Menyaksikan warna-warni indahnya lampion serta semaraknya kostum pawai yang dikenakan anak-anak saat pawai takbir keliling jadi mengingatkan saya pada Warna-Warni kemenangan 2015 yang dihadirkan oleh Dulux. Dalam rangka memeriahkan lebaran tahun ini, Dulux telah menghadirkan berbagai pilihan warna kemenangan yang mampu mengubah tampilan rumah kita jadi lebih istimewa. Warna-Warna cat tembok rumah yang lebih segar, mampu menghadirkan suasana lebaran yang semakin berwarna di tengah keluarga.
Oiya..saat ini Dulux juga memberikan promo warna-warni kemenangan berupa potongan harga untuk setiap pembelian produk Dulux senilai 1 juta rupiah lho... Lebih istimewa lagi, Dulux juga menyediakan layanan Dulux Previews Consultant, dimana kita bisa berkonsultasi secara GRATIS untuk mendapatkan saran simulasi warna yang dilakukan langsung pada gambar ruangan/ rumah yang kita kirimkan sehingga kita bisa lebih terbantu dalam memilih warna-warna terbaik untuk semakin mempercantik interior maupun eksterior rumah kita.
Caranya juga sangat mudah yaitu :
- Ambil Foto Interior atau ekterior rumah yang akan dicat
- Daftar di www.Dulux.co.id
- Isi Form yang tersedia dan sertakan foto interior atau eksterior rumah yang akan dicat
- Tim Dulux akan mensimulasi warna dan mengirimkan hasilnya melalui email.
Untuk syarat foto yang dikirimkan sebagai berikut :
Contoh Hasil Dulux Previews Consultant untuk Ruang Tidur di rumah saya |
Selain memanfaatkan layanan gratis dari Dulux ini, kita juga bisa mendownload booklet warna-warni kemenangan di website Dulux untuk mendapatkan lebih banyak inspirasi warna pengecatan rumah kita.
Warna-warni kemenangan di malam Takbir memang selalu menghadirkan kesan tersendiri di dalam hati saya. Setiap tahun saya tak pernah lupa untuk mengabadikan momen indah yang penuh warna ini sebagai wujud rasa syukur saya karena masih diberi kesempatan untuk menikmati malam takbir dan berlebaran bersama keluarga di tahun ini.
Tradisi pawai anak-anak di malam takbiran yang masih berjalan di kota saya hingga saat ini juga telah memberi berkah dan kebahagiaan bagi banyak orang. Para penjual lampion serta pedagang minuman laris diserbu pembeli saat jelang malam takbiran. Anak-anak dan orangtua juga serasa mendapat hiburan gratis saat menyaksikan berbagai bentuk lampion indah berwarna-warni yang ditampilkan saat pawai malam takbiran. Meski menampilkan sisi hiburan namun suasana syahdu tetap terasa manakala mendengar suara takbir di kumandangkan. Di malam takbiran, kaum dhuafapun juga merasakan berkah karena saat ini adalah saat yang tepat untuk membagikan zakat fitrah bagi mereka yang berhak.
Ketika takbir berkumandang di malam Idul Fitri selalu terselip doa dan harapan dalam hati saya, semoga tahun depan dan di tahun-tahun mendatang, saya dan keluarga besar masih bisa bertemu lagi dengan bulan suci ramadhan. Semoga kami semua masih bisa dipertemukan lagi dengan malam takbiran yang penuh warna dan kembali fitri saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Dan setelah bulan ramadhan berlalu semoga kami juga masih bisa terus mempertahankan semangat ibadah kami sehingga membuat hubungan kami dengan Tuhan dan sesama manusia jadi semakin baik dari sebelumnya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.