Perbandingan Biaya Operasional Bus Listrik dengan Bus Diesel

by - October 12, 2024

Sumber : invi-indonesia.co.id

Seiring meningkatnya perhatian terhadap lingkungan dan kebutuhan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, banyak kota di dunia, termasuk di Indonesia, mulai beralih dari bus berbahan bakar diesel ke bus listrik. Meskipun bus listrik dianggap sebagai solusi ramah lingkungan, penting untuk memahami perbandingan biaya operasional antara kedua jenis bus ini.

Biaya Energi

Salah satu faktor utama dalam biaya operasional adalah biaya energi. Bus diesel bergantung pada bahan bakar fosil, dan harga diesel dapat berfluktuasi tergantung pada harga pasar global. Di Indonesia, rata-rata harga diesel berkisar antara Rp13.000 hingga Rp15.000 per liter. Rata-rata konsumsi bahan bakar untuk bus diesel bisa mencapai 4-5 km per liter. Dengan asumsi bus menempuh jarak 100 km, maka biaya bahan bakar dapat berkisar antara Rp260.000 hingga Rp375.000 per perjalanan.

Sementara itu, bus listrik menggunakan energi listrik untuk beroperasi. Biaya pengisian listrik untuk bus listrik bervariasi tergantung pada tarif listrik yang berlaku. Rata-rata tarif listrik di Indonesia adalah sekitar Rp1.500 per kWh, dan bus listrik biasanya memiliki konsumsi energi sekitar 1,5-2 kWh per kilometer. Jika bus listrik menempuh jarak yang sama (100 km), biaya energi yang dibutuhkan adalah Rp300.000

Dari perbandingan ini, biaya energi untuk bus listrik bisa lebih rendah dibandingkan bus diesel, tergantung pada harga bahan bakar.

Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan juga merupakan aspek penting dalam perbandingan biaya operasional. Bus diesel memiliki banyak komponen mekanis, seperti mesin, transmisi, dan sistem pembuangan, yang memerlukan perawatan rutin. Biaya pemeliharaan bus diesel dapat berkisar antara Rp10.000.000 hingga Rp15.000.000 per tahun, tergantung pada frekuensi perawatan dan kerusakan yang mungkin terjadi.

Di sisi lain, bus listrik memiliki komponen yang lebih sedikit dan tidak memerlukan pemeliharaan mesin seperti bus diesel. Meskipun baterai bus listrik mungkin memerlukan penggantian setelah beberapa tahun, biaya pemeliharaan secara keseluruhan cenderung lebih rendah. Biaya pemeliharaan untuk bus listrik bisa berada di kisaran Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000 per tahun.

Biaya Awal

Meskipun biaya operasional bus listrik lebih rendah, penting untuk mempertimbangkan biaya awal pengadaan. Harga bus listrik cenderung lebih tinggi daripada bus diesel, sering kali mencapai dua hingga tiga kali lipat. Hal ini menjadi kendala bagi banyak operator transportasi, meskipun ada insentif dari pemerintah untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik.

Dampak Lingkungan dan Sosial

Walaupun tidak langsung terkait dengan biaya, dampak lingkungan dan sosial juga perlu dipertimbangkan. Bus listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, yang berkontribusi terhadap kualitas udara yang lebih baik di perkotaan. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga dapat mengurangi biaya kesehatan jangka panjang akibat polusi.

INVI Indonesia adalah pilihan terbaik sebagai penyedia electric bus di Indonesia, menawarkan solusi transportasi yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan teknologi canggih, performa yang handal, dan komitmen terhadap keberlanjutan, INVI Indonesia memberikan produk yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi modern. Bus listrik INVI dirancang untuk menghadirkan kenyamanan, keamanan, dan hemat biaya, menjadikannya pilihan ideal bagi kota-kota yang ingin beralih ke transportasi yang lebih hijau.


You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)