Empat Cara Menghadapi Kesedihan Ditinggal Orang Tersayang
Setiap orang pasti pernah atau akan mengalami momen kehilangan seseorang yang dicintai. Tidak pernah ada orang yang siap ketika momen ini terjadi. Adanya rasa kesedihan mendalam tentu tidak terelakan. Menurut Stroebe & Schut, beberapa gejala yang umum dirasakan orang yang mengalami kesedihan dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori berbeda: secara fisik ditandai dengan sulit tidur hingga kehilangan nafsu makan, kognitif seperti sulit fokus terhadap satu hal, emosional seperti rasa bersalah dan marah terhadap keadaan, interpersonal ditandai dengan menarik diri dari pergaulan, terakhir adalah perubahan gaya hidup dari keadaan sebelumnya.
Sayapun pernah mengalami hal semacam ini saat kehilangan Ayah tercinta di tahun 2020 yang lalu. Saat itu saya sedang berjuang untuk menyelesaikan studi S2 saya dan saya berharap ayah bisa meihat saya lulus dan diwisuda. Namun sebelum tesis saya selesai ternyata ayah sudah berpulang lebih dulu. Saat itu saya merasa sedih hingga saya putuskan untuk tidak menambahkan kata almarhum pada nama ayah saya yang saya tulis di halaman persembahan tesis. Saya melakukan penyangkalan bahwa ayah saya sudah berpulang. Saya memang merasa sangat sedih dan kehilangan, namun saat itu sebenarnya saya hanya butuh waktu saja. Setiap orang pasti akan meiliki respon yang berbeda-beda ketika mengalami hal semacam ini. Meski demikian, ada berbagai tips yang dapat dilakukan untuk dapat melewati kesedihan
1. Sadari bahwa kesedihan adalah hal yang normal
Menurut Elisabeth Kübler-Ross seorang penulis sekaligus psikiater yang berasal dari Amerika-Swiss, mengatakan ada lima tahapan kesedihan secara umum yang dituliskan dalam buku “The Five Stages of Grief”: Penyangkalan (Denial), Marah (Anger), Menawar (Bargaining), Depresi (Depression) dan Menerima (Acceptance). Berdasarkan teori ini disimpulkan bahwa kesedihan adalah hal normal yang harus dilalui. Dibandingkan menyangkal setiap fase kesedihan, baiknya dengarkan dan berikan waktu, sadari bahwa perasaan ini akan berlalu.
2. Menangis itu perlu
Salah satu studi dari Frontiers in Psychology mengungkapkan menangis dapat melepaskan oksitosin dan endorfin. Sehingga menangis memiliki efek langsung untuk menenangkan perasaan seseorang.
3. Bercerita pada keluarga atau orang terdekat
Bercerita mungkin tidak dapat mengembalikan keadaan kehilangan, namun bercerita dapat melegakan beban kesedihan. Apalagi jika kita bercerita pada orang yang pernah mengalami hal yang sama tentunya memberikan kekuatan dan perasaan tidak sendiri.
4. Cari kegiatan yang disukai
Bukan untuk melarikan diri dari perasaan sedih, tetapi melakukan kegiatan yang disukai dapat membantu meningkatkan mood dan bentuk menyayangi diri sendiri. Misalnya menonton film, berjalan-jalan ataupun sekedar menulis sekaligus bentuk terapi rasa kesedihan.
Setiap individu memiliki waktu dan caranya sendiri dalam menghadapi kesedihan. Ada yang melewati fase satu ke fase lainnya dalam hitungan hari bahkan jam, ada pula yang lebih lama. Namun, jika kesedihan semakin berlarut dan berujung menjadi keputusasaan, hal ini dapat berisiko menjadi depresi. Sebelum hal itu terjadi, disarankan untuk menghubungi orang yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Berbicara tentang kehilangan orang tersayang, juga membuat saya sadar bahwa suatu hari nanti sayapun akan pergi meninggalkan orang-orang yang saya sayangi. Setiap orang memiliki waktunya sendiri, namun kita tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi sehingga penting bagi kita untuk memiliki proteksi berupa asuransi jiwa serta asuransi kesehatan. Dengan memiliki proteksi maka kita telah melakukan upaya untuk memitigasi resiko baik untuk keluarga maupun diri sendiri.
FWD Insurance menawarkan cara berasuransi yang lebih mudah dan mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi melalui berbagai program dan layanan yang memiliki keunggulan produk inovatif, proses klaim mudah serta asuransi digital. FWD juga meluncurkan kampanye untuk mewujudkan passion yang tertunda melalui #FWDPressPlay sejak tahun 2022. Selain itu FWD Insurance kini menghadirkan layanan FWD Care Recovery Plan yang merupakan layanan tanpa tambahan biaya dengan menawarkan manfaat lebih panjang (pasca-klaim) melalui dukungan fisik dan emosional yang bervariasi mulai dari layanan mental konseling hingga bantuan konsultasi hukum yang bisa dimanfaatkan oleh tertanggung atau anggota keluarga hingga 6 (enam) bulan sejak pertama kali kamu aktivasi layanan. Di sini kamu bisa mendapatkan pendampingan terpercaya dari tenaga ahli serta layanan khusus untuk membantu kamu dan keluargamu dalam melalui masa sulit.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan FWD Care Recovery Plan, silakan mengakses melalui website fwd.co.id/fwdcare atau menghubungi FWD Customer Care di 1500 525.
0 comments
Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)