Jamu Amanah, Jamunya Milenial
Hari gini orang Jogja masih pada kenal sama jamu ? Masih dong...meskipun sekarang ini sudah memasuki era dimana semakin banyak minuman boba serta kopi mahal bermunculan, tapi jamu tradisional asli Yogyakarta tetap masih eksis. Mau bukti ? yup..di kantor saya setiap hari masih ada penjual jamu yang datang menawarkan dagangannya dan peminatnya banyak. Di sekitar tempat tinggal saya juga masih ada penjual jamu keliling maupun penjual jamu yang memiliki warung sendiri di rumah dan pembelinya pun tak pernah sepi. Saya percaya bahwa orang Jogja masih banyak yang suka minum jamu. Terlebih lagi di era new normal seperti sekarang dimana jamu tradisional dipercaya bisa membantu menjaga daya tahan tubuh.
Sayapun masih suka minum jamu. Salah satu jamu favorit saya adalah Jamu Amanah yang diproduksi oleh embak-embak generasi milenial. Namanya mbak Dita. Jamu Amanah ini mulai diproduksi sejak tahun 2009 yang diproduksi dalam bentuk jamu segar siap minum dan dikemas dalam botol plastik. Sejak tahun 2009, mbak Dita mulai memasarkan produk jamunya ini ke kantor-kantor dan sekolah yang ada di wilayah Imogiri, Bantul. Kemudian di tahun 2012, mbak Dita memperluas area pemasarannya hingga ke Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Produk Jamu Amanah ini memiliki beberapa varian yaitu Kunir Asem, Beras Kencur, Empon - Empon dan Kunir Sirih.
Sumber gambar : IG novitadita30 |
Instagram : @novitadita30
Whatsapp : 08993004030
Alamat : Demen,Jati Rt03, Ngatsuro, Sriharjo, Kec. Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55782, Indonesia
Jamu tradisional merupakan produk berbasis kebudayaan dan kearifan lokal yang kaya manfaat. Bahan bakunya pun tersebar luas dan mudah didapatkan di Indonesia, seperti kunyit hingga temulawak, yang mana secara keilmuan bahan-bahan tersebut merupakan antioksidan alami terbaik yang bermanfaat untuk kesehatan. Pengembangan industri jamu tradisional bisa menjadi salah satu sumber kekuatan untuk membangkitkan perekonomian nasional yang sempat kolaps karena dihantam badai pandemi.
Bisnis jamu tradisional memang nggak ada matinya. Di Era Industri 4.0 seperti saat ini justru jamu tradisional punya peluang untuk bisa semakin berkembang. Kemajuan teknologi digital dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha jamu tradisional untuk meningkatkan daya saingnya. Mereka bisa memperluas wilayah pemasaran tanpa harus lelah berkeliling seperti jaman dulu. Contohnya mbak Dita pemilik Jamu Amanah yang kini mulai memanfaatkan kekuatan sosial media untuk memperluas pemasaran produknya. Mbak Dita sudah mulai rajin mempromosikan Jamu Amanah melalui instagram, facebook dan whatsapp sehingga penjualannya semakin meningkat. Tentu strategi pemasaran melalui media sosial semacam ini harus dibarengi dengan inovasi kemasan jamu yang menarik serta tampilan fotografi yang baik. Mbak Dita memang punya cita-cita untuk membranding jamu Amanah agar disukai oleh kaum milenilal. Biar generasi milenial tetap kenal sama jamu dan tetap suka minum jamu. Jadi gimana nih, kamu juga masih suka minum jamu ?
0 comments
Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)