Mencegah Gigi Geripis Pada Anak
Pada anak-anak yang masih balita sering kita jumpai kasus gigi geripis, yaitu kondisi gigi susu yang berwarna hitam atau kadang-kadang ompong dan hanya menyisakan akarnya. Hal semacam ini efeknya kemungkinan akan membuat anak jadi merasa kurang percaya diri saat berbicara atau tertawa di depan teman-temannya. Dokter gigi langganan yang biasa saya kunjungi pernah menjelaskan bahwa gigi geripis pada gigi susu bisa berpengaruh pada pertumbuhan gigi dewasa ditahap selanjutnya. Gigi susu berfungsi untuk menyiapkan ruangan dan menuntun gigi dewasa tumbuh dengan rapi. Jika gigi susu ini rusak dan tanggal sebelum waktunya maka akan berpengaruh pada pertumbuhan gigi dewasa sehingga tidak tumbuh dengan sebagaimana mestinya.
Gigi geripis bisa terjadi karena adanya karies yaitu kondisi yang disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri yang tinggal di dalam air ludah. Asam inilah yang melarutkan mineral email gigi sehingga membuat gigi berlubang. Semakin sering mengkonsumsi makanan yang mengandung gula maka akan semakin banyak asam yang dihasilkan bakteri. Sehingga tidak heran jika pada anak-anak yang suka mengkonsumsi makanan manis banyak yang mengalami kasus gigi geripis.
Sebenarnya kasus gigi geripis semacam ini bisa dilakukan pencegahan. Cara pencegahannya juga sangat mudah. Berdasarkan pengalaman saya, cara-cara ini memang terbukti berhasil. Alhamdulilah dengan menerapkan hal ini, anak saya Tayo tidak pernah mengalami kasus gigi geripis. Sampai sekarang usianya hampir 7 tahun, gigi susunya masih bagus. Dua gigi susu bagian bawah sudah tanggal dan gigi permanen juga tumbuh dengan baik.
Alhamdulilah, Tayo terhindar dari gigi geripis |
Berikut cara mencegah gigi geripis pada anak :
1. Bersihkan gigi anak secara rutin
Biasakan untuk membersihkan gigi anak secara rutin sejak dini minimal 2 kali sehari yaitu saat sesudah makan dan menjelang tidur. Lakukan hal semacam ini sejak anak masih bayi dengan menggunakan kain kasa yang dicelup air matang hangat atau menggunakan sikat gigi lembut. Saya sendiri mulai membiasakan membersihkan gigi pada anak saya sejak usianya 6 bulan.
2. Jangan biarkan si kecil tidur dengan botol berisi susu
Kasus gigi geripis pada balita sering disebabkan oleh nursing bottle carries saat masih bayi. yaitu pemberian nutrisi dalam botol dot yang tidak benar seperti membiarkan anak tidur dengan botol dot berisi susu atau cairan manis lainnya. Apabila anak terlanjur terbiasa ngedot sambil tertidur lebih baik ganti isi dotnya dengan air putih dan mulai sapih anak untuk meninggalkan dotnya saat ia berusia 14 bulan. Secara pribadi saya juga tidak pernah membiasakan anak saya tidur sambil ngedot. Saat anak saya masih ngedot, sebelum tidur anak saya memang minum susu dulu tapi saat ia sudah tertidur nyenyak dotnya langsung saya ambil dan saya bersihkan mulutnya. Saya tidak pernah membiarkan anak saya tidur sambil mengemut dot.
3. Batasi pemberian gula pada anak
Anak-anak memang suka dengan makanan atau minuman yang manis seperti permen, coklat, biskuit dan lain sebagainya.hal ini tergantung juga pada pembiasan orang tua. Sebaiknya jangan biasakan anak mengkonsumsi makanan manis semacam itu sejak dini. Saya sendiri termasuk ibu yang kejam, karena anak saya baru saya kenalkan untuk makan permen dan coklat saat usianya 4 tahun karena memang sengaja. Lebih baik biasakan anak ngemil buah-buahan ketimbang ngemil permen atau coklat.
4. Jangan biarkan anak mengemut makanan
Pada anak-anak yang susah makan biasanya orang tua akan mengajak makan sambil nonton tv atau bermain. saat konsentrasi anak terpecah antara makan dan bermain maka biasanya ia akan mengemut makanannya sehingga gigi jadi terendam glukosa yang terkandung dalam makanan dalam waktu lebih lama. hal ini menjadi penyebab bakteri dalam mulut semakin banyak memproduksi asam yang dapet merusak gigi.
5. Rutin berkunjung ke dokter gigi
Sebaiknya saat anak mulai berumur 1 tahun mulai biasakan untuk berkunjung ke dokter gigi. Tidak harus menunggu sampai terjadi masalah pada gigi, lakukan kunjungan rutin untuk pemeriksaan berkala supaya anak juga tidak takut ke dokter gigi. Saya sudah membiasakan anak saya untuk berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali sejak ia berusia 2 tahun. Awalnya memang anak sempat merasa takut namun setelah diberi pengertian yang benar akhirnya anak saya tidak pernah takut lagi berkunjung ke dokter gigi.
Mencegah gigi geripis memang jauh lebih mudah jika dibandingkan mengobatinya. Sesuai dengan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati maka saya selalu menerapkan cara ini untuk menjaga gigi susu anak saya tetap sehat. Apabila gigi susu terlanjur geripis maka segera ajak anak untuk berkonsultasi ke dokter gigi karena dokter gigi lebih paham tentang bagaimana cara penanganannya agar kondisi tersebut tidak berefek buruk pada pertumbuhan gigi dewasanya nanti.
0 comments
Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)