5 Hal Yang Saya Lakukan Saat Kalah Lomba Blog
Pertarungan di dunia lomba blog semakin hari rasanya semakin seru saja. Makin kesini rasanya jadi tambah banyak saja blogger-blogger keren bermunculan yang turut berpartisipasi meramaikan lomba blog yang digelar oleh berbagai macam brand terkenal. Nggak cuma sekedar keren tapi juga kreatif dan kualitas tulisannya juga semakin bagus. Alhasil blogger "angin-anginan" kayak saya ini kadang jadi suka merasa "keder" dulu kalau misalnya mau ikut lomba blog. Tapi kalau saya sih kedernya nggak lama-lama, asal ada ide buat ikutan nulis ya udah sikat aja. Toh ikut lomba blog resikonya cuma ada 2 yaitu resiko menang dan resiko kalah. Misalnya kita kalah juga nggak akan rugi secara materi, karena lomba blog yang diikuti juga nggak pake bayar alias gratis.
Eniwei saya udah mulai ikut lomba blog sejak tahun 2012, kalau dihitung-hitung sampai sekarang sudah 4 tahun saya eksis jadi banci lomba blog. Kalau menang lomba sih udah sering ya..kalau nggak percaya boleh lihat achievement saya. Tapi nggak usah heran kalau baca achivement saya yang jumlah menang lombanya sampai puluhan itu karena sebenarnya frekuensi saya untuk kalah lomba blog itu jauh lebih banyak ketimbang frekuensi saya menang lomba. Cuma kalau pas kalah sih nggak saya catet di achievement. Jadinya nggak ketahuan hahaha..
Ibarat roda yang selalu berputar, yang namanya menang dan kalah dalam dunia lomba blog itu juga ada masa perputarannya. Saya pernah ikut 5 lomba blog hasilnya menang semua, tapi pernah juga ngerasain ikut 10 lomba blog dan berturut-turut kalah melulu. Kalau pas baca pengumuman lomba dan hasilnya ternyata menang biasanya langsung dishare buat kenang-kenangan trus konfirmasi data ke panitia untuk melakukan klaim hadiah. Tapi kalau pas kalah biasanya saya akan melakukan 5 hal berikut ini. Tujuannya supaya kekalahan yang saya alami tetep ada manfaatnya. Jadi nggak ada yang sia-sia, mau menang atau kalah semua sama-sama bermanfaat terutama untuk motivasi dan pengembangan diri. Lalu kira-kira apa sih 5 hal yang biasa saya lakukan saat kalah lomba blog? Berikut ulasannya :
1. Bersikap Sportif
Dulu waktu masih awal-awal ikut lomba, misalnya nggak menang kadang saya suka baper. Ya sedih gitu..merasa udah berusaha nulis bagus-bagus eh..malah nggak nyangkut jadi pemenang. Trus begitu tau nggak menang, tulisan lombanya saya hapusin karena bete..hihihi..tapi itu dulu. Kalau sekarang karena udah sering banget ngerasain yang namanya kalah lomba, jadi saya udah nggak baperan. Kalah ya udah berarti memang belum rejeki. Saya juga nggak hapusin postingan lomba saya, linknya juga saya biarin aja hitung-hitung buat sedekah link sama brand..hahaha. Tapi sebenarnya alesan utamanya sih karena nggak sempat menghapus aja, dan sayang juga tulisannya kalau mau dihapus. Berhubung udah nggak baperan ini maka saya juga bisa dengan benar-benar tulus dan ikhlas ngasih ucapan selamat buat para pemenang lomba blog yang saya kenal. Dengan ngasih selamat ke mereka, hati rasanya juga ikut seneng lho..meskipun diri sendiri nggak ikutan menang. Nggak perlu juga ngamuk-ngamuk protes ke panitia lantaran nggak terima dengan kekalahan. Dengan sering merasakan kekalahan, percaya deh bahwa sikap sportifitas kita akan semakin terlatih.
2. Mempelajari Tulisan Pemenang
Hal kedua yang biasa saya lakukan adalah langsung kepo-in tulisan para pemenang lomba. Saya akui memang tulisan pemenang lomba itu beneran bagus-bagus. Biasanya dengan membaca tulisan para pemenang lomba, saya sering menemukan faktor-faktor yang bisa bikin tulisan itu menang. Seperti misalnya sudut pandang tulisan yang unik, penyajian data yang detail dan lengkap, gambar-gambar ilustrasi yang menarik, tulisan yang tidak terlalu panjang tapi bisa langsung "kena" sesuai tema yang ditentukan dan lain sebagainya. Dari situ saya jadi bisa mengambil pelajaran untuk bisa diterapkan saat menulis di lomba blog berikutnya. Jadi meskipun kalah tetep ada manfaatnya karena saya jadi dapat banyak pelajaran menulis untuk modal menulis di lomba-lomba selanjutnya.
3. Refleksi Kekurangan Tulisan Milik Sendiri
Selanjutnya saya juga baca ulang tulisan saya yang kalah, faktor apa saja yang bikin tulisan saya kalah. Mungkin karena sudut pandang saya terlalu umum dan banyak tulisan peserta lain yang rata-rata sama seperti tulisan saya. Atau tulisan saya nggak ada sisi uniknya, terlalu biasa, hambar, terlalu lebay atau terlalu kelihatan ngarang dan nggak natural. Dari situ saya juga belajar dan mengakui kekurangan diri sendiri sehingga kedepannya nanti saya akan berusaha untuk melakukan perbaikan lagi.
4. Ikhlas Menerima Kekalahan
Pelajaran ikhlas adalah pelajaran paling penting yang saya dapatkan dari aktif mengikuti berbagai macam lomba blog. Saat kita kalah yang terbersit pertama kali adalah ini memang sudah jadi kehendak Allah. Kalah dan menang dalam suatu lomba merupakan bagian dari takdir Tuhan, jadi kenapa saya harus protes dan nggak terima dengan kekalahan? Bukankah rejeki Allah itu tidak pernah salah alamat? So..kenapa harus merasa nggak ikhlas? Hal semacam ini nggak cuma bisa diterapkan di dunia lomba blog saja lho, dalam kehidupan sehari-hari juga nyaman banget kalau kita sudah bisa menerapkan yang namanya ilmu ikhlas. Misalnya duit ilang, kecopetan, ya sudah kalau hilang yang hilang aja kenapa harus ditangisi. Mungkin sesaat memang rasanya mangkel, dongkol. Tapi begitu ingat bahwa nggak ada sesuatupun peristiwa di bumi yang bisa terjadi tanpa ijin Allah SWT, ya insyaAllah bisa ikhlas dan nggak jengkel lagi. Sebagai manusia yang penting kita sudah berusaha melakukan yang terbaik secara maksimal, masalah hasil biarlah Tuhan yang menentukan.
5. Ikut Lomba Blog Lagi
Hal yang tak kalah penting saat tau bahwa saya kalah lomba adalah tetap semangat ikut lomba blog berikutnya...sampai bisa menang..hahaha..lomba blog emang suka bikin gemes kalau nggak menang-menang. Tapi kalau sudah berkali-kali ikut lomba blog tetep aja kalah, ya jangan menyerah dong. Itu prinsip saya banget. Gimana bisa menang kalau baru 10 kali atau 20 kali kalah lomba blog udah menyerah? Bukankah pemenang itu adalah mereka yang tidak mudah menyerah pada kekalahan? Lha trus gimana kalau udah capek usaha tetep nggak menang juga? Paling enak adalah jangan jadikan kemenangan lomba blog sebagai target. Kalau saya sih, sebenarnya setiap kali ikut lomba blog targetnya adalah bisa menyelesaikan tulisan sesuai tema yang ditentukan dengan baik. Udah itu saja target saya. Begitu bisa klik tombol publish di dashboard blog trus submit link URL tulisan ke panitia lomba bagi saya itu sudah kemenangan dan kepuasan yang nggak ada bandingannya. Saya nggak perah menargetkan diri untuk menang lomba. Udah bisa update blog gara-gara ikut lomba itu rasanya udah puas banget. Apalagi kalau efek sampingnya bisa menang..hihihi..berkahnya jadi terasa double. Saat menulis untuk lomba, tanamkan dalam hati kita semangat untuk berbagi tentang apa yang kita tahu. Contohnya waktu saya nulis tentang Tiga Rahasia Untuk Cerdaskan Si Kecil yang jadi juara 2 lomba blog Morinaga.
Itu niat utama saya memang pengen bikin tulisan yang benar-benar bisa dimanfaatkan orang tua untuk memaksimalkan faktor kecerdasan yang dimiliki oleh putra-putri mereka. Sehingga nulisnya juga benar-benar sepenuh hati. Kalau akhirnya kemudian tulisan saya diberi reward jadi juara 2 dan dapat hadiah uang 7,5 juta dari morinaga itu sifatnya hanya efek samping yang tentu saja sangat saya syukuri.
Atau saat saya bikin tulisan tentang gizi dan stimulasi yang jadi juara 1 lomba blog mead jhonson dan dapat hadiah netbook ASUS yang sampai sekarang masih awet saya pakai. Ini dulu niat utamanya juga karena pengen berbagi ilmu parenting yang saya ketahui dan sudah saya terapkan ke anak saya.
Jadi selama ini saya rajin ikut lomba sebenarnya motivasinya bukan melulu mengejar hadiah, tapi lebih ke arah semangat ingin berbagai tentang apa yang saya tahu melalui sebuah tulisan. Kalau nggak ada lomba sejujurnya saya malah bingung mau nulis apa, karena otak saya itu sebenarnya rada kacau. Lantaran terbiasa multitasking, jadi ide yang ada didalam kepala itu suka loncat-loncat nggak beraturan. Nah..dengan ikut lomba yang temanya udah dkunci dan ditentukan oleh panitia maka saya nulisnya juga bisa jadi lebih fokus. Kalo nggak ikut lomba, jujur saya malah kesulitan menentukan fokus mau nulis apa dan ke arah mana.
Terakhir, sebelum tulisan ini saya sudahi, sekali lagi saya tegaskan bahwa saya sebenarnya bukan orang yang jago menulis. Dari jaman sekolah sampai kuliah saya nggak pernah bisa menulis dengan baik. Bisanya cuma nulis buat ngisi TTS aja sama curhat di buku diari yang kalau bukunya sudah penuh langsung saya bakar. Saya juga nggak pernah belajar tentang teknik menulis yang baik dan benar atau teknik blogging yang rumit-rumit itu karena nggak punya waktu. Saya bisa menulis seperti sekarang kuncinya adalah karena saya banyak membaca, melihat dan mendengar dari lingkungan sekitar. Selain itu juga karena saya berani dan tidak malas untuk memulai menulis. So..kalau kamu pengen bisa menulis, jangan pernah menunggu untuk diajarin sama orang lain tapi belajarlah sendiri dengan banyak-banyak membaca tulisan orang lain kemudian cobalah untuk mulai menulis. Percaya deh "jam terbang" itulah kelak yang bakalan bikin kita lama-lama bisa menulis dengan hasil bagus.
0 comments
Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)