Akhir Tahun 2015 Yang Sangat Melelahkan
Kalau kebanyakan teman-teman blogger menuliskan pencapaian mereka selama tahun 2015, maka di akhir tahun ini saya justru sedang tidak begitu perduli dengan pencapaian saya.
Ya sebenarnya cukup banyak berkah juga yang saya dapatkan selama tahun 2015 ini tapi saat ini saya sedang tidak punya cukup energi untuk mereviewnya. Jujur akhir tahun ini saya sedang merasa sangat lelah.
Jadi pejabat struktural itu memang melelahkan, apalagi jika kamu jadi pejabat keuangan yang bertanggungjawab atas duit negara yang jumlahnya milyaran. Meski sejak awal tahun saya sudah bikin planning dan jadwal yang matang tapi nyatanya menjelang akhir tahun tutup buku seperti sekarang rasanya kepala saya tetap saja berasa mau pecah.
Ya memang saya punya team work, saya punya staf. Tapi tetap komandonya semua di saya. Padahal saya berharap tim saya juga bisa punya inisiatif sendiri menyelesaikan tugas tanpa harus nunggu perintah dari saya. Hampir setahun lamanya saya berusaha mentransfer ilmu kepada anggota tim saya, tapi hingga hari ini hasilnya belum cukup memuaskan saya. Mungkin memang saya yang nggak pandai ngajarin, mungkin memang saya bukan pemimpin yang baik.
Selama ini kalau ada pekerjaan staf yang nggak bisa selesai tepat waktu, saya selalu bantu untuk handle supaya semua bisa diselesaikan tepat waktu. Tapi kemudian staf saya malah jadi suka "njagake" saya. Ah..nanti kalau nggak selesai juga pasti dibantuin sama ibu. Ya..saya memang tipe orang yang kalo ngerjain apa-apa itu pengennya lari kenceng, nggak suka nunda pekerjaan. Tapi anggota tim saya ternyata masih susah buat di ajak lari kenceng.
Apalagi menjelang akhir tahun seperti sekarang. Semua transaksi harus selesai sebelum tanggal 31 desember. Dari awal desember 2015 saya udah teriak-teriak, termasuk ke bos besar saya. Saya nggak mau ada kegiatan yang mepet-mepet akhir tahun anggaran. Pusing saya mikirin cash flownya. Dan hasilnya apa? Sampai hari ini tgl 29 desember 2015 masih ada kegiatan yang belum selesai juga. Ini bener-bener bikin saya senewen.
Selain pusing mikirin cash flow, saya juga masih kebebanan nyusun Rencana Bisnis Anggaran untuk tahun depan. Sebenarnya saya juga sudah minta tolong sama bos besar, gimana kalo bagi tugas bikin RBA. Awalnya bos besar janji mau bantuin bikin di data capain. Tapi nyatanya nggak semua data bisa masuk sesuai harapan dan ujung-ujungnya saya juga yang harus nyelesaiin semuanya.
Pening rasanya kepala saya, apalagi saya sedang hamil besar dan udah masuk 8 bulan. Rasanya udah pengen cuti tapi pekerjaan belum beres juga. Akhirnya tiap hari di kantor saya jadi uring-uringan dan pasang muka jutek. Yang paling jadi korban kalau ada mahasiswa datang nyari saya. Entah mau ijin penelitian, entah mau konsultasi magang, semuanya pasti dapat jatah kejutekan saya.
Iya..saya memang benar-benar lelah dan saya nggak perduli dengan anggapan orang lain terhadap saya. Andai kamu jadi saya, pasti kamupun juga akan merasakan hal yang sama. Ah..rasanya ingin akhir taun ini segera berlalu dan semua pekerjaan bisa segera selesai sesuai harapan. Jujur saya pengen segera cuti dan mempersiapkan fisik dan mental untuk persalinan saya. Meski saat ini saya sedang jadi emosian, capek dan merasa nggak nyaman saya tetap berdoa semoga bayi saya di dalam sana tetap baik-baik saja, tetap sehat dan tetap sejahtera.
Maafkan mama ya nak, akhir taun ini mama benar-benar merasa lelah. Semoga kita berdua sama-sama kuat ya...amin YRA.